Tips CERDAS Berinvestasi Emas Untuk Pendidikan Anak

Pendidikan anak merupakan salah satu hal yang harus menjadi perhatian para pasangan muda. Walaupun saat ini belum memiliki momongan, menabung untuk tujuan pendidikan harus ada sejak dini.

Begitu pula untuk para orang tua yang telah memiliki buah hati, sebaiknya segera menyisihkan gaji / penghasilan untuk di tabung atau di investasikan untuk biaya sekolah putra putri nantinya.


Sebagian pasangan di Indonesia sebenarnya telah paham mengenai cara mengatur keuangan untuk masa depan. Ada yang mulai menabung di bank dengan produk khusus tabungan pendidikan dan ada yang memilih emas sebagai solusi investasi pendidikan bagi anak. Karena emas merupakan tabungan yang sanggup menahan laju inflasi.

Nah, kali ini saya akan berbagi informasi terkait bagaimana cara yang cerdas dalam berinvestasi emas untuk pendidikan anak. Pengalaman ini dibagikan oleh rekan saya, Pak Rully Kustandar di halaman Facebook beliau.

Yuk, mari kita simak pengalaman beliau menabung emas.
Gold Morning....
Saya orangnya nggak mau ribet, termasuk urusan sekolah anak. Ujian SD blom mulai anak saya sudah daftar dan test SMP, bahkan sudah keterima. Swasta memang, dan cari swasta yg netral, artinya bermacam-macam suku bangsa, ras, agama, tingkat ekonomi ada di sana, biar dari kecil sudah tahu kalau dunia itu tidak seragam seperti seragam sekolahnya. Jadi dah clear urusan masukin anak sekolah, tinggal nanti abis ujian nentuin mau liburan kemana....
Tapi poin nya bukan itu, hari ini saya diminta untuk melakukan pembayaran uang masuk sekolah, besarnya 20jt. Sejak tahun 2007 ketika saya mulai mendapatkan pemahaman tentang EMAS, setiap punya uang saya rajin menabung dalam bentuk EMAS, terutama untuk sekolah anak2 saya. Target saya setiap anak punya 50 gram emas untuk biaya masuk sekolahnya s/d SMA, perguruan tinggi beda lagi. Karena anak saya tiga, tiap punya uang musti beli emas batangan minimal 3 batang dan masing-masing di kasih nama. Ya tentunya sesuai kemampuan, kadang masing2 1gram, kadang 5 gram dsb. Dan tahun 2010 itu tiap anak minimal dah punya 50gram. Ternyata 50gram ini selalu cukup untuk biaya masuk sekolah anak ke sekolah swasta yang kualitasnya cukup baik.
Tahun 2009, ketika anak sulung saya masuk SMA, itu butuh biaya sekitar Rp 15jt, saat itu harga emas 400rb/gram, jadi yang 50 gram itu nilainya sekitar 20jt saya gadai dapat sekitar 16jt an. Uang hasil gadai itu saya pakai bayar sekolah, lalu saya cicil lagi sampai lunas, dan emas itu balik lagi ketangan 1 tahun kemudian.
Sama dengan kasus ini, sekarang 50 gram itu sekitar 25jt, kalau saya gadai dapet sekitar Rp 22jt, bayar sekolah 20jt. Nanti hutang gadainya kita cicil, tiap punya uang kurangi pokok hutang nya, pengalaman sih 1-2 tahun lunas, emas nya balik lagi ke tangan. Dan bisa dipakai saat nanti anak tersebut masuk SMA. FYI, Emas ini pernah di gadai 6 tahun yang lalu saat dia masuk SD, jadi yg dipakai untuk biayain dia masuk SMP sekarang adalah Emas yang sama saat dia masuk SD dulu...
Jadi buat saya 50 gram, cukup buat biaya masuk SD, SMP, SMA di sekolah swasta yang sesuai dengan kemampuan saya.
Ngukurnya gampang kalau Emas, kasus ini bisa di jadikan contoh, saat ini biaya masuk SMP Swasta di Bandung sekitar 20jt, kalau di konversi ke EMAS itu sekitar 40 gram. Jadi kalau Anda masih punya anak kecil, mau tahu berapa biaya masuk SMP Swasta di Bandung nanti, sekian tahun ke depan, jawabannya gampang, 40 gram EMAS!! Jadi mulai sekarang rajin lah nabung Emas sampai 40-50 gram, pasti cukup....
Bagaimana?

Apakah anda sudah siap menabung emas untuk pendidikan anak? Yuk, mari kita sama - sama ikuti saran Pak Rully Kustandar agar ketika si kecil sudah mulai sekolah, kita tidak lagi kebingungan untuk mencari biaya masuknya.

Bantu saya juga untuk bagikan postingan ini jika bermanfaat bagi anda. Karena, keluarga dan sahabat anda pasti senang mendapatkan pengetahuan ini mengenai investasi emas untuk pendidikan buah hati.

Jika anda masih terkendala dengan hutang dan belum bisa menabung, ikut tips cara melunasi hutang berikut ini.

Semoga selalu terinspirasi.